Suara.com - Mengawali reformasi sepak bola Indonesia, Liga 1 digulirkan oleh PSSI. Kompetisi tersebut digelar dengan berbagai perubahan, termasuk regulasi yang sebelumnya kerap menghambat perkembangan sepak bola di tanah air.
Sebagaimana diketahui, Liga 1 2017 merupakan gelaran kompetisi resmi pertama Indonesia usai dicabutnya sanksi FIFA, setelah kurang lebih satu tahun lamanya kompetisi di Indonesia tidak diakui menyusul dibekukannya PSSI oleh pemerintah.
Tapi bukan berarti Liga 1 bergulir lancar tanpa hambatan. Peristiwa-peristiwa yang menggambarkan sepak bola Indonesia sebelum era kepemimpinan Edy Rahmayadi pun masih terjadi.
Dari mulai kisah yang menyenangkan hingga menyedihkan seperti sembilan orang suporter yang meregang nyawa di sepanjang tahun ini.
Dari segi klub peserta sendirnya tentunya juga memiliki catatan khusus selama bergulirnya Liga 1 2017.
Liga 1 2017 itu sendiri resmi bergulir pada 15 april 2017. Saat itu, Persib Bandung yang merupakan juara bertahan Indonesia Super league 2014 menghadapi Arema FC yang menjadi raja Piala Presiden 2016 diplot sebagai partai pembuka.
Namun siapa sangka, klub anyar seperti Bhayangkara FC yang sempat terseok di awal musim, justru dinobatkan sebagai jawara. Kenyataan yang mungkin luput dari semua prediksi yang pernah dilontarkan banyak pihak di awal musim.
Selain kejutan di atas, masih banyak lagi catatan menarik yang terjadi di sepanjang bergulirnya Liga 1 2017 untuk dikupas. Diantaranya lima poin berikut ini.
1. PS TNI, kolektor kartu kuning terbanyak.
Sepanjang gelaran Liga 1 2017, PS TNI menjadi klub yang menerima kartu kuning terbanyak. Jumlahnya pun tidak tanggung-tanggung, yaitu 101 kartu kuning.
Penyumbang kartu kuning terbanyak di kubu PS TNI adalah legiun asing Elio Bruno Martins, Manahati Lestusen, dan Safrial Irfandi. Masing-masing dari mereka menyumbangkan sembilan kartu kuning selama gelaran Liga 1 2017.
Perolehan kartu kuning PS TNI tentunya berbeda jauh dari tim lainnya. yang terdekat adalah Borneo FC dengan koleksi 88 kartu kuning.
2. MUFC yang gemar mengantongi kartu merah.
Penyumbang kartu merah terbanyak selama gelaran Liga 1 2017 adalah Madura United. Total, tim berjuluk Laskar Sape Kerrap itu telah mengumpulkan delapan kartu merah.
Penyumbang kartu merah terbanyak di madura United adalah pemain belakang Guntur Ariyadi dengan koleksi dua kartu merah. Sementara sisanya masing-masing diterima oleh Dane Milovanovic, Fabiano Beltrame,Rizky Dwi Febriyanto, Fandi Eko Utomo, dan marquee player peter Odemwingie.
3. Maung Bandung yang doyan sanksi dari Komdis PSSI.
Persib Bandung tampil sebagai jawara sanksi di sepanjang gelaran Liga 1. Klub berjuluk Maung Bandung, paling banyak mendapat sanksi dari Komisi Dispilin PSSI (Komdis PSSI). Jika ditotal, akibat banyaknya pelanggaran, Persib merogoh kocek lebih dari Rp1 miliar untuk membayar denda.
Denda yang diakibatkan oleh tingkah suporter sebesar Rp910 juta. Sementara dari elemen tim dan manajemen Maung Bandung senilai Rp335 juta.
Namun, total itu bukan hanya datang dari Persib Bandung yang berlaga di Liga 1 saja. Melainkan juga Persib U-19 yang beberapa kali dijatuhi sanksi.
4. Pembantaian Persegres di awal November.
Persegres Gresik United harus menelan pil pahit saat berjumpa dengan Sriwijaya FC pada 7 November 2017. Di laga tersebut Persegres dibantai dengan 10 gol berbalas dua.
Ini menjadi kekalahan terbesar yang terjadi di sepanjang gelaran Liga 1 2017. Ketika musim berakhir, tercatat tim berjuluk Laskar Joko Samudro kemasukan 104 gol selama gelaran Liga 1.
Rajin memungut bola dari dalam gawang, Persegres pun turun kasta alias terdegradasi ke Liga 2 di musim depan. Hanya menorehkan dua kemenangan dari 34 pertandingan, Persegres mengisi posisi dasar klasemen di akhir musim.
5. Turunnya Semen Padang dari kompetisi kasta tertinggi Indonesia.
Salah satu klub legendaris sepak bola Indonesia harus absen di kompetisi Liga 1 tahun depan. Klub tersebut adalah Semen Padang.
Semen Padang yang merupakan juara Liga Prima Indonesia musim 2011-2012 harus menerima kenyataan terdegradasi ke Liga 2. Meski di laga terakhir Liga 1 berhasil memetik kemenangan 2-0 atas PS TNI.
Tampil sebanyak 34 pertandingan, Kabau Sirah hanya mampu memenangkan sembilan pertandingan. Sementara sisanya harus berakhir dengan delapan hasil imbang dan 17 kekalahan.
Sejatinya, Semen Padang mampu lolos dari zona degredasi di pekan terakhir Liga 1. Namun, Persib Bandung yang diharapkan bisa membantu Semen Padang ditumbangkan Perseru Serui dengan skor 0-2. Kenyataan tersebut membuat Semen Padang gagal merebut posisi Perseru.
No comments:
Post a Comment