Suara.com - PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator telah menjanjikan membayarkan uang subsidi klub Liga 1 selama tiga termin di Januari 2018. Itu setelah adanya keterlembatan dari PT LIB terkait pembayaran subsidi yang dijanjikan di awal kompetisi Liga 1 2017.
Sebagaimana diketahui, setiap klub Liga 1 seharusnya menerima uang subsidi senilai Rp7,5 miliar hingga Liga 1 berakhir. Namun, dana itu belum sepenuhnya diterima oleh klub hingga Liga 1 berakhir pada 12 November lalu. PT LIB mengatakan keterlambatan itu karena kendala di pihak sponsor.
Sebenarnya, masih ada dana yang seharusnya diterima oleh setiap klub yang dijanjikan oleh PT LIB. Dana tersebut adalah hak komersial dan rating televisi secara ranking.
Lalu, bagaimana PT LIB membayarkan dana tersebut? CEO PT LIB Risha Adi Wijaya mengaku sudah berkoordinasi dengan klub-klub Liga 1 terkait hal tersebut. Menurutnya, nanti akan ada pertemuan lanjutan membahas ini.
"Kemarin kita meeting di Makostrad, Jumat (22/12/2017) di mana ada beberapa kesepakatan antara kita dengan klub, walaupun kesepakatan itu terjadi karena memang ada permasalahan di mana kita agak tersendat dari sisi sponsor," kata Risha saat dihubungi, Jumat (29/12/2017).
"Oleh karena itu di bulan Januari ini ada beberapa kesepakatan yang sudah disepakati. Tentunya, mungkin kita akan bertemu lagi atau kesepakatan lanjutannya di bulan Januari," tambahnya.
Sebagaimana diketahui, sesuai dengan perjanjian di awal kompetisi setiap klub nantinya akan mendapatkan jatah hak siar sesuai rating dan ranking. Namun, beberapa klub Liga 1 mengakui belum adanya kejelasan terkait hal tersebut.
No comments:
Post a Comment