Suara.com - Klub Serie A Italia, Inter Milan, membantah laporan sebuah surat kabar II Sole 24 Ore yang menyebut kondisi keuangan klub tersebut tidak sesuai dengan yang dilaporkan.
Dalam laporannya, II Sole 24 Ore menyebut jika nilai bersih kekayaan Inter turun sebesar 29 juta euro ke angka 83,4 juta euro pada periode Juni 2017. Dengan demikian, menurut laporan surat kabar tersebut, Inter tidak seharusnya mendapat izin untuk berlaga di Serie A, kompetisi kasta tertinggi Italia.
Sepak Bola Italia selama ini memang dikenal tidak mematuhi aturan fair play keuangan yang sudah ditetapkan UEFA. Namun defisit kronis di neraca laporan keuangan Inter harus diambil tindakan. Yaitu mencabut kesertaan klub tersebut dari Serie A.
Menanggapi laporan tersebut, Kamis (1/3/2018), Inter membantah. Menurutnya, laporan surat kabar tersebut soal situasi keuangan Inter tidak akurat.
"Dengan mengacu pada laporan yang diterbitkan oleh Il Sole 24 Ore pada tanggal 1 Maret, Inter ingin memperjelas bahwa laporan keuangan konsolidasinya berisi data dan informasi komprehensif sesuai yang disyaratkan oleh KUH Perdata Italia dan ketentuan hukum dan peraturan yang berkaitan dengan laporan keuangan klub sepak bola, " bunyi pernyataan klub seperti dikutip Soccerway.
"Data ini menunjukkan bahwa pandangan yang diungkapkan dalam artikel tersebut salah dan menyesatkan serta membahayakan citra klub, yang telah sepenuhnya mematuhi undang-undang Italia dan peraturan FIGC [Federasi Sepak Bola Italia]."
"Laporan keuangan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 disetujui terlebih dahulu oleh badan klub terkait dan kemudian oleh rapat umum pemegang saham, sebelum akhirnya disahkan oleh Komisi Pengawas Klub Sepak Bola Profesional."
"Klub menyadari pentingnya undang-undang dan peraturan mengenai laporan keuangan untuk dipatuhi, dan akan mengambil langkah hukum yang diperlukan untuk mempertahankan citranya sekaligus memastikan jika informasi keuangan yang terdapat dalam laporan keuangan dan laporan manajemen tersebut sudah berlangsung transparan dan jujur. "
Inter dimiliki oleh Suning Commerce Group, yang menyelesaikan pengambilalihan klub Serie A tersebut pada tahun 2016. Perusahaan asal Cina itu memiliki sekitar 70 persen saham Inter, sedangkan 30 persen lainnya masih dimiliki pengusaha Indonesia, Eric Thohir.
Inter sendiri saat ini menempati posisi empat klasemen sementara Serie A. Mengantongi 51 poin dari 26 pertandingan, Inter saat ini tertinggal 18 poin dari pemuncak klasemen sementara Serie A, Napoli.
No comments:
Post a Comment