Suara.com - Mimpi pemain AS Roma Radja Nainggolan untuk tampil di Piala Dunia kandas. Pemain berdarah Indonesia itu batal berlaga di Rusia Juni mendatang setelah pelatih Belgia Roberto Martinez tidak memasukkan namanya di daftar bayangan Rode Duivels yang diumumkan Senin (21/5/2018).
Keputusan tersebut tak ayal membuat hancur hati Nainggolan. Apalagi dalam beberapa musim terakhir dirinya menjadi pemain penting di kubu Serigala Ibu Kota. Bahkan di musim 2017/18, Nainggolan turut mengantar Roma ke semifinal Liga Champions.
Tak diajak ke Rusia, Nainggolan pun langsung ambil keputusan tidak lagi mau membela tim nasional Belgia. Pemain 30 tahun itu memilih mengakhiri kiprahnya bersama Rode Duivels dengan catatan 30 caps.
"Sangat disayangkan, karier internasional saya mendekati akhir," kicau Nainggolan di akun Instagram radjanainggolan.4 sesaat setelah Martinez mengumumkan skuat bayangan.
"Saya selalu memberikan yang terbaik untuk negara saya."
Tak sampai 24 jam setelah pengumuman dibuat, Nainggolan pun menumpahkan isi hatinya. Kesal, pemain dengan gaya rambut bersirip alias mohawk itu bahkan menyebut dirinya dicoret dari daftar hanya karena Martinez tidak menyukai dirinya.
Keputusan Martinez hanya berdasarkan suka tidak suka
Seperti diketahui, tidak ada nama Nainggolan dalam daftar pemain sementara Belgia yang berisi 28 nama itu. Martinez lebih memilih memasukkan nama pemain buangan Chelsea, Michy Batshuayi.
Batshuayi yang belum 100 persen fit menyusul cedera ligamen pergelangan kaki pada April lalu, menjalani musim 2017/18 sebagai pemain pinjaman di Borussia Dortmund sejak Januari 2018.
Apiknya perfoma Nainggolan bersama AS Roma musim ini, khususnya di Liga Champions, seakan tidak mempengaruhi penilaian Martinez. Padahal, klub sekelas Chelsea saja pernah menyatakan niat untuk meminang pemain berdarah Batak (salah satu suku di Indonesia) itu.
Nainggolan merasa keputusan Martinez tidak didasari sikap profesional sebagai seorang pelatih. Menurutnya, Martinez tidak melihat dirinya dari sisi kemampuan melainkan dari sisi personal.
Nainggolan tidak menampik dirinya kerap disebut berandal karena tampil urakan dengan rambut mohawk dan badan penuh tatto. Namun, untuk urusan pekerjaan, pemain berusia 30 tahun itu mengaku selalu bersikap profesional.
"Saya sedih. Saya pantas untuk berada di sana (Rusia). Saya bermain bagus bersama Roma, bahkan hingga mencapai semifinal Liga Champions. Saya memang tidak bisa memberikan lebih dari itu," ujar Nainggolan seperti dikutip HLN.
"Saya tidak suka mengenakan topeng. Saya adalah saya. Jika orang lain tidak suka, saya tidak bisa berbuat apapun soal itu."
"Saya selalu digambarkan sebagai anak nakal, tapi sepak bola adalah hobi saya. Ok, pada akhirnya memang menjadi profesi, tapi saya ingin dinilai berdasarkan performa. Bukan karena kebiasaan saya di luar lapangan."
"Semua orang bebas berbuat apa yang mereka inginkan jika mereka tampil bagus di lapangan. Apakah anda pikir semua pemain (sepak bola) itu orang baik-baik?"
Terbang ke Roma, Martinez kasih sinyal
Satu hari sebelum diumumkannya skuat bayangan Belgia untuk Piala Dunia, Martinez ternyata terbang ke Roma. Kunjungan Martinez ke ibu kota Italia itu khusus untuk menemui Nainggolan.
Dalam pertemuan yang berlangsung kurang lebih selama 20 menit itu, diakui Nainggolan, Martinez sudah memberikan sinyal jika tidak akan mengikutsertakan dirinya ke Rusia.
"Pelatih datang ke Roma, yang (saat itu) saya pikir itu hal yang bagus. Saya pun akan melakukan hal yang sama. Jika saya punya masalah dengan seseorang, saya akan mendatanginya," cerita Nainggolan.
"Dia berkata kepada saya 'jika saya adalah pelatih klub, saya ingin membangun tim bersama anda. Sayangnya itu tidak bisa di tim nasional'. Dia bilang saya terlalu penting untuk berpartisipasi di Piala Dunia."
"Saya paham penjelasannya, tapi ketika ada dua gelandang yang cedera apakah dia akan berpikir saya akan bertingkah dalam tim? Saya mencoba meyakinkan dirinya jika saya siap jika dibutuhkan. Bahkan jika saya menjadi pemain pilihan ke-22."
"Percakapan itu berlangsung selama 20 menit dan dia mengatakan belum menetapkan keputusan. Tapi saya sadar, dari penjelasannya 70 persen saya tidak akan pergi (ke Rusia). Dia takut dapat masalah jika mengajak saya ke Rusia," tutupnya.
No comments:
Post a Comment