Suara.com - Cristiano Ronaldo menunjukkan kualitasnya sebagai pemimpin sekaligus kapten pada laga melawan Polandia dalam perebutan tempat di semifinal Piala Eropa 2016. Kala itu Ronaldo memberikan dorongan semangat kepada rekan setimnya, Joao Moutinho yang menolak untuk mengambil tendangan penalti.
Sebelumnya tak ada yang menyangka jika Portugal akan lolos ke final Piala Eropa 2016, dalam perjalanan mencapai final, Cristiano Ronaldo dan kawan-kawan terbilang mengejutkan. Pasalnya pasukan Fernando Santos kala itu memiliki start yang kurang meyakinkan.
Tergabung di grup F bersama dengan Islandia, Hungaria, dan Australia, Portugal lolos ke babak knock out sebagai peringkat tiga terbaik.
Tim yang berjuluk Selecao das Quinas ini melaju ke babak gugur tanpa pernah merasakan kemenangan. Portugal hanya mengumpulkan tiga poin dari tiga kali bermain imbang dengan tiga tim tersebut.
Pada babak 16 besar, tim besutan Fernando Santos bertemu dengan Kroasia. Portugal berhasil menaklukkan Kroasia dengan skor 1-0 lewat gol dari Ricardo Quaresma pada perpanjangan waktu, tepatnya di menit ke-117.
Melenggang ke babak perempat final, Portugal pun berhadapan dengan Polandia. Polandia memberikan perlawanan kuat, Robert Lewandowski dan kawan-kawan menahan imbang 1-1 Portugal. Tim yang lolos ke babak semifinal pun ditentukan melalui babak adu penalti.
Saat itu lah, kepemimpinan Cristiano Ronaldo terlihat. Sementara Portugal sedang mempersiapkan pemainnya untuk babak penalti, tiba-tiba Joao Moutinho menolak untuk melakukan tendangan penalti.
Seketika itu juga, sang kapten, Ronaldo datang dan berbicara dengan Moutinho untuk meyakinkan pemain bintang AS Monaco agar mengambil tendangan penalti.
"Hei! Ayo tendang, ayo tendang. Kamu melawan mereka dengan baik. Jika kita kehilangan itu! Kuatlah, ayolah, kamu melawan mereka dengan baik. Itu ada di tangan Tuhan sekarang!" ucap Ronaldo menguatkan Moutinho.
Dengan kata-kata Ronaldo itu, Moutinho pun melangkah dan menendang penalti. Dia pun berhasil mengecoh kiper Polandia Lukasz Fabianski. Portugal pun berhasil menang 5-3 dari Polandia lewat drama adu penalti tersebut.
Melanjutkan langkahnya ke semifinal, Portugal berhasil menundukkan Wales dengan skor 2-0. Di final, Portugal berhadapan dengan tim tuan rumah, Prancis.
Portugal berhasil menang secara dramatis dengan skor 1-0 setelah kapten mereka, Ronaldo ditarik keluar pada menit 25 karena mengalami cedera lutut.
Ronaldo pun tidak bisa menahan air mata, tetapi bukan Ronaldo namanya jika dia memutuskan untuk menyerah. Meski berada di bangku cadangan, Ronaldo berteriak memberikan instruksi kepada rekan setimnya layaknya pelatih.
Bukan Nani, Bukan Renato Sanches, bukan pula Joao Moutinho yang muncul sebagai pahlawan. Gol kemenangan Portugal itu dicetak oleh Eder dari luar kotak penalti. Gol Eder itu sekaligus membuat Portugal untuk pertama kalinya mengangkat trofi Piala Eropa.
Aksi Cristiano Ronaldo tentu saja akan ditunggu di Piala Dunia 2018 nanti, apakah Ronaldo bisa membawa Portugal menjuarai Piala Dunia? Ya, CR7 memang tinggal membutuhkan gelar prestisius tersebut untuk melengkapi sederet gelar dalam karier panjang nan fenomenalnya sebagai pesepakbola.
Artikel ini sebelumnya sudah naik di Bolatimes.com
No comments:
Post a Comment