Suara.com - Fullback muda Timnas Inggris Trent Alexander-Arnold mengaku sangat kecewa kalah dari Belgia di laga terakhir penyisihan grup, dan menegaskan timnya tidak fokus pada anggapan finis sebagai runner-up lebih baik untuk tim.
Dengan hasil ini Belgia berada di jalur ‘neraka’ yang berisi Brasil, Meksiko, Prancis, Argentina, Uruguay dan Portugal untuk bisa melangkah lebih jauh di fase gugur. Sementara Inggris dianggap memiliki jalan lebih enteng karena “hanya” akan berhadapan dengan pemenang antara Swiss dan Swedia di perempat-final andai the Three Lions lolos.
Meski demikian, Alexander-Arnols menegaskan Inggris tidak puas dengan finis sebagai runner-up Grup G.
“Kami tidak fokus pada itu sebelum pertandingan,” tegas pemain 19 tahun ini setelah membuat debut kompetitif bersama Inggris. “Semua orang kecewa sekarang. Anda tak mau melihat senyuman di ruang ganti. Anda ingin memenangkan setiap pertandingan.”
Ketika ditanya soal tantangan yang menanti di babak 16 besar, melawan Kolombia, Alexander-Arnold mengatakan: “Semua orang yang ada di 16 besar pantas berada di sana.
“Tidak ada laga mudah di depan kami. Ini akan sangat berat. Jika Anda melihat kembali Piala Dunia lalu, mereka luar biasa. Mereka menunjukkan di Piala Dunia ini, mereka bisa bangkit dari kekalahan dan menang. Ini sama sekali tak akan mudah.”
Belgia finis di posisi puncak berkat gol tunggal Adnan Januzaj di babak kedua.
“Saya sangat sedih. Kami datang ke laga ini dengan target menang, tapi kami tetap berada di 16 besar dan ini sesuatu yang dinantikan...
“Mereka mengendalikan penguasaan, kami punya peluang tapi tak memaksimalkannya. Mereka punya satu kans emas dan berhasil.
“Kami hanya bisa menyesali kesempatan yang tidak kami ambil. Namun kami ada di babak 16 besar, yang merupakan target utama tim ini.”
No comments:
Post a Comment