Suara.com - Sekjen PSSI Ratu Tisha Destria mengaku pihaknya sudah mengambil langkah untuk memerangi match-fixing atau pengaturan skor. Menurutnya, perang terhadap pengaturan skor sudah dilakukan sebelum berkembangnya kasus yang menggemparkan dalam beberapa hari terakhir.
Dalam memerangi pengaturan skor, menurut Tisha, dirinya bekerja sama dengan pihak ketiga yaitu Genius Sport-- lembaga independen untuk mengidentifikasi sejumlah pertandingan yang dianggap anomali.
Data yang terkumpul kemudian diteruskan Genius Sport kepada PSSI untuk ditindaklanjuti.
"Kami menyiapkan tiga cara. Pertama adalah langkah pencegahan. September 2017, kami sudah bekerja sama dengan Genius Sports. Itu sudah berjalan sejak tahun ini. Dari sana kami akan mendapat peringatan untuk laga mana yang perlu mendapat perhatian," kata Tisha pada acara diskusi PSSI Pers di bilangan Kemang, Jakarta Selatan, Jumat (30/11/2018).
"Kedua adalah investigasi lebih lanjut mengenai pertandingan tersebut. Kami akan melakukan investigasi secara tertutup, terlepas ada atau tidaknya laporan mengenai sebuah pelanggaran," tambahnya.
Berikutnya, PSSI akan memberikan sanksi kepada pihak-pihak yang terlibat. Namun, dalam hal ini PSSI tidak bisa bekerja sendirian sehingga membutuhkan bantuan pihak lain.
"Ketiga adalah tindak lanjut berupa hukuman yang sesuai dengan kapasitas PSSI, yaitu melalui badan peradilannya, yakni Komite Disiplin."
"Kami sejujurnya tidak bisa sendirian memerangi match-fixing karena kami butuh dukungan dari pemerintah, stakeholder, serta masyarakat," pungkasnya.
Baca Juga
No comments:
Post a Comment