Suara.com - Kurang lebih ada 38 pertanyaan penyidik dari Satgas Antimafia Bola yang dialamatkan kepada Johar Lin Eng . Pengacara Johar, Khairul Anwar menyebut banyak perbedaan, tidak seperti apa yang diungkap dalam talk show di stasiun televisi swasta beberapa waktu lalu.
"Materi pertanyaan saat pemeriksaan banyak hal yang terungkap, banyak temuan berbeda tidak seperti yang diungkap di Mata Najwa," ucap Khairul saat dikonfirmasi, Jumat (28/12/2018).
"Maaf gak bisa saya ungkap temuan itu, karena ranah materi penyidikan," katanya.
Salah satu bukti data yang dipersiapkan adalah berupa screenshoot (tangkapan layar) potongan percakapan dari aplikasi WhatsApp. Mengarah pada pelapor turut aktif dalam kasus yang menjerat Johar Lin Eng.
"Sebetulnya mengarah pula pada pelapor bahwa ada peran aktif di dalam kasus ini. Tapi bukan kepada Pak Johar, karena beliau pemeriksaan tadi malam sama sekali tak menyentuh substansi ke sana. Karena memang tidak tahu," paparnya.
Khairul berharap kinerja Satgas Antimafia Bola mampu mengungkap semuanya yang belum terungkap kepada publik.
"Bahwa yang sebenarnya terjadi, maka masyarakat luas harus tahu," tandasnya.
"Di Mata Najwa kan diungkap ada peran juga Mr P dan Miss T, lalu benang merahnya mengarah ke Pak Johar," katanya.
Johar Lin Eng Ketua Asprov PSSI Jateng ditangkap Satgas Antimafia Bola Polda Metro Jaya, Kamis (27/12/2018) di Terminal Kedatangan Bandara Halim Perdanakusuma.
Johar diduga terlibat praktik pengaturan skor di Liga 3, seperti yang diungkap Bupati Banjarnegara Budhi Warsono beserta putrinya, Lasmi Indaryani yang berstatus sebagai Manajer Persiba Banjarnegara, pada talk show yang dipandu Najwa Shihab.
Dalam talk show tersebut, diungkap pula inisial dua pelaku lain yang sempat memintai uang ke mereka. Yakni T salah satu wasit di Liga Futsal Nusantara (LFN) 2016 Jateng dan P, pejabat Asprov PSSI Jateng. (Adam Iyasa)
Kontributor : Adam Iyasa
No comments:
Post a Comment