Suara.com - Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga Gatot S. Dewa Broto mengaku terkejut ada kabar meninggalnya suporter sepak bola. Kementerian Pemuda dan Olahraga berbela sungkawa atas meninggalnya korban yang bernama Catur Yuliantono.
Kejadian tersebut terjadi saat laga uji coba antara tim nasional Indonesia melawan Fiji di Stadion Patriot, Bekasi, Sabtu (2/9/2017).
Catur meninggal setelah terkena ledakan petasan yang dinyalakan oleh suporter lainnya. Suporter yang diduga pelaku berada di tribun selatan dan menyalakan petasan mengarah ke tribun timur yang kemudian mengenai korban.
"Kami turut berbela sungkawa atas kejadian itu, terkejut kami dengarnya. Di sisi lain harusnya siapapun yang sudah masuk di area zona pertandingan apapun cabornya, khususnya yang berpotensi menggunakan flare, bisa steril. Tiga tahun terakhir FIFA sudah mengingatkan mengacu pada kejadian di Piala Eropa dan ini sudah berlaku untuk dunia, agar anggota federasinya untuk melarang pengguaan flare," kata Gatot saat dihubungi oleh wartawan, Sabtu (2/9/2017).
Kemenpora menginginkan agar PSSI dan PT Liga Indonesia baru selaku operator resmi Liga 1 lebih ketat soal penonton. Sebab, FIFA sudah mengingatkan untuk tidak adanya flare, petasan, dan bom asap ketika berlangsungnya pertandingan.
"Peringatan itu sudah diberikan saat sudah ada korban. Kami mengingatkan kepada PSSI, PT Liga dan klub-klub kalau stadion harus steril saat petandingan," ungkapnya.
No comments:
Post a Comment