Suara.com - Persija Jakarta gagal menjamu Persib Bandung di Stadion Patriot, Bekasi, 3 November mendatang. Sebagai gantinya, Persija memilih Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, sebagai venue laga kandang mereka di lanjutan Liga 1 ini.
Direktur Utama Persija Jakarta, Gede Widiade mengungkapkan, alasan pihaknya tidak bisa memakai Stadion Patriot, Bekasi, saat menjamu Persib lantaran tidak keluarnya izin keamanan dari pihak berwenang.
Gede mengatakan, pihak kepolisian tidak memberi izin lantaran adanya kemungkinan yang menganggu kestabilan keamanan. Karena itu, tim berjuluk Macan Kemayoran memilih pindah ke Solo.
"Ada gerakan aktivitas yang menganggu kestabilan keamanan khususnya suporter Persija pada tanggal 3 November. Maka izin tidak turun," kata Gede saat ditemui di Kantor Persija di Duren Tiga, Jakarta Selatan, Senin (30/10/2017) malam.
"Kenapa di Solo? Tanggal 7-8 Presiden Jokowi mantu. Tanggal 3 Persija lawan Persib, pasukan keamanan tetap di sana. Tidak perlu ada tambahan pasukan lain. Cukup Polres Surakarta, Brimob, dan Polda Jateng," tambahnya.
Lebih jauh, Gede menjelaskan, pihak kepolisian bakal melarang Bobotoh--pendukung Persib--datang ke Solo. Seperti halnya saat Macan Kemayoran, julukan Persija, saat bertandang ke Bandung pada putaran pertama lalu.
"Untuk itu tetap permintaan kepolisian, bahwa partai di Solo tanpa penonton Persib. Tiket semuanya kita jual untuk Jakmania," pungkasnya.
Sebelumnya, Persija berniat melakoni laga klasik sarat gengsi ini di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK). Namun, niatan itu batal terealisasi lantaran SUGBK belum selesai direnovasi.
Selanjutnya, Bambang Pamungkas dan kawan-kawan bersiap hadapi anak-anak Maung Bandung di Stadion Patriot. Lagi-lagi, kesiapan para penggawa Persija terganggu setelah pihak kepolisian tidak memberikan izin pertandingan dengan dasar stabilitas keamanan.
No comments:
Post a Comment