Rechercher dans ce blog

Tuesday, October 31, 2017

PSSI Pastikan Tak Lagi Gunakan Kebijakan 'Playoff Khusus'

Suara.com - PSSI memastikan tidak akan ada lagi kebijakan 'playoff khusus' jika terjadi kondisi kelolosan atau kemenangan ditentukan melalui skema head to head karena kedua tim memiliki poin yang sama.

Wakil Ketua Umum PSSI Joko Driyono menyebut, rapat Komite Eksekutif (Exco) yang digelar, Selasa (31/10/2017), memutuskan bahwa head to head itu harus mengacu pada kemenangan dan agregat skor antara kedua tim.

"Jadi ini harus menjadi referensi bagi PT Liga Indonesia Baru jika nantinya terjadi lagi kasus head to head di liga," ujar Joko di Jakarta, Selasa (31/10) malam.

Adapun Joko mengarah ke laga antara Persewangi dan PSBK Blitar yang harus melalui pertandingan 'playoff khusus' untuk menentukan siapa yang berhak melaju ke playoff Liga 2 karena adanya perbedaan pandangan akan regulasi head to head.

Awalnya Persewangi Banyuwangi dan PSBK Blitar memiliki poin yang sama pada babak penyisihan Grup 6 Liga 2 yaitu 18 poin. Kemudian Persewangi diputuskan oleh LIB berhak melaju playoff.

Dalam aturan Liga 2, jika ada dua tim dengan poin sama, maka kelolosan diputuskan melalui head to head. Namun, LIB menganggap bahwa head to head ditentukan dari kemenangan.

Persewangi Banyuwangi kalah 0-2 kala bertandang di Blitar, tetapi menang 2-1 saat bermain di kandang. LIB menilai secara head to head kedua tim seimbang karena sama-sama menang di kandang, bukan dari agregat gol.

Oleh karena itu, LIB menengok ke selisih gol kedua tim saat bertanding dan Persewangi pun diputuskan lolos karena memiliki selisih gol lebih banyak.

PSBK tidak menerima hal itu dan melakukan banding ke PSSI yang selanjutnya memutuskan untuk mengadakan 'playoff khusus' bagi kedua tim di Stadion Kanjuruhan, Malang, Selasa (10/10), yang dalam prosesnya berakhir ricuh dan harus dihentikan pada menit ke-86 dengan keunggulan 1-0 untuk PSBK.

Komisi Disiplin PSSI pun menyatakan pihak Persewangi Banyuwangi kalah dengan skor 0-3 di laga tersebut dan didenda Rp100 juta.

PSSI sendiri menegaskan kasus PSBK dan Persiwangi tidak bisa dijadikan rujukan dalam penentuan pertandingan antara kedua tim yang berpoin sama.

"Itu tidak bisa dijadikan acuan karena saya pastikan playoff khusus itu tidak diterapkan karena kedua tim bernilai sama," tutur Joko.

Salah satu liga yang berpotensi berakhir dengan penentuan juara via head to head karena berpoin sama adalah Liga 1 karena sampai sampai, Selasa (31/10), peringkat 1-5 yang paling memungkinkan juara hanya berjarak lima poin, sementara kompetisi tinggal menyisakan dua pekan terakhir.

Lima klub tersebut adalah Bali United berada di puncak klasemen sementara dengan 62 poin dari 32 laga, PSM Makassar dengan 62 poin dari 32 laga, Bhayangkara FC dengan 62 poin dari 31 laga, Persipura Jayapura dengan 59 poin dari 32 laga dan Madura United 57 poin dari 31 laga. [Antara]

Let's block ads! (Why?)

No comments:

Post a Comment

Search

Postingan Populer