Suara.com - Di sepanjang tahun 2017, terlahir begitu banyak momen yang sulit untuk dilupakan para pecinta sepak bola nasional. Mulai dari penunjukkan mantan pemain Barcelona dan Real Madrid sebagai pelatih tim nasional, hingga meninggalnya seorang penjaga gawang.
Berikut sembilan momen penting yang terjadi di sepanjang tahun 2017.
1. Luis Milla ditunjuk sebagai pelatih tim nasional.
Masyarakat Indonesia tentunya sangat rindu dengan aksi tim nasional usai sanksi yang dijatuhkan FIFA menyusul pembekuan PSSI oleh pemerintah. Menjawab kerinduan masyarakat Indonesia, PSSI selaku federasi menunjuk pelatih asal Spanyol Luis Milla Aspas untuk menukangi tim nasional pada 20 Januari 2017.
Di bawah asuhan mantan pemain Barcelona dan Real Madrid, perlahan tapi pasti tim nasional U-22 Indonesia pun mulai menunjukkan perkembangan. Hanya beberapa bulan menukangi Garuda Muda, medali perunggu SEA Games 2017 berhasil dibawa pulang Evan Dimas dan kawan-kawan.
2. Bergulirnya kompetisi resmi.
PSSI menunjuk PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator Liga 1, kompetisi kasta tertinggi sepak bola tanah air yang digulirkan pada 15 April 2017.
Bukan hanya Liga 1. Guna memajukan sepak bola Indonesia Liga 2, Liga 3, Liga Nusantara dan Liga 1 U-19 pun digulirkan.
3. Lolosnya Timnas U-16 ke Piala Asia dengan catatan sempurna.
Disaat masyarakat berharap adanya prestasi dari timnas senior, hasil membanggangkan justru ditunjukkan oleh timnas U-16 Indonesia.
Tim nasional U-16 Indonesia memastikan tiket lolos ke putaran final Piala Asia U-16 2018 dengan catatan sempurna. Skuat Garuda Asia sukses menjadi pemuncak klasemen grup G di babak kualifikasi dengan menyapu bersih kemenangan di semua laga.
Bahkan, pemain timnas U-16 Sutan Zico menjadi pencetak gol terbanyak dengan torehan sembilan gol dari 25 gol yang dilesatkan tim besutan Fakhri Husaini di sepanjang kualifikasi tersebut.
4. Wafatnya Choirul Huda.
15 Oktober 2017, awan hitam menyelimuti jagad sepak bola nasional. Penjaga gawang Persela Lamongan Choirul Huda meninggal dunia saat memperkuat timnya menghadapi Semen Padang di Stadion Surajaya, Lamongan.
Pemicunya adalah benturan Huda dengan rekan setimnya, Ramon Rodrigues. Huda sempat dilarikan ke rumah sakit, namun nyawanya tidak tertolong.
5. Persija vs Persib.
Pertandingan antara Persija Jakarta vs Persib Bandung selalu menghadirkan tontonan yang menarik. Tidak terkecuali pertemuan antara Macan Kemayoran vs Maung Bandung di Stadion Manahan, Solo, pada 3 November 2017.
Pertandingan tersebut diwarnai banyak kontroversi. Salah satunya adalah gol dari pemain Persib zechiel N Douassel yang tidak disahkan oleh wasit Shaun Evans.
Tentunya keputusan itu membuat pihak Persib berang. Penggawa Maung Bandung pun memutuskan untuk walk out di menit 83 sehingga Persija dinyatakan sebagai pemenang.
Saat walk out terjadi, Persija tengah unggul 1-0. Gol tunggal Persija dalam laga tersebut dicetak oleh Bruno Lopes melalui titik putih di menit 76.
6. Diberhentikannya Indra Sjafri.
Banyak masyarakat Indonesia yang kecewa dan mempertanyakan penyebab diberhentikannya Indra Sjafri sebagai pelatih timnas U-19 Indonesia. Seperti diketahui, PSSI mengumumkan pemberhentian Indra sebagai pelatih Garuda Nusantara pada 21 November 2017.
Karier Indra bersama Garuda Nusantara pun tidak terbilang buruk. Pada Piala AFF bulan September 2017 lalu, Indra Sjafri menempatkan timnas Indonesia di peringkat tiga. Indonesia gagal ke final setelah kalah adu penalti dari Thailand di babak semifinal.
Menjawab kekecewaan masyarakat, PSSI mengatakan jika pelatih asal Sumatera Barat itu tidak dipecat. Indra Sjafri bakal mengemban tugas baru dari PSSI, yang berkaitan erat dengan Filosofi Sepak Bola Indonesia (Filanesia).
7. Pecahnya Rekor Gol Peri Sandria.
Nama Sylvano Comvalius mungkin kalah tenar dari Michael Essien atau Sissoko di Liga 1 2017. Namun, Comvalius berhasil menunjukkan tajinya bersama Bali United.
Pemain asal Belanda itu berhasil menjadi pencetak gol terbanyak di Liga 1, dengan torehan 37 gol. Bahkan, Comvalius berhasil mematahkan rekor Peri Sandria dengan 34 golnya yang sudah cukup lama bertahan.
8. Kembalinya klub perserikatan ke kompetisi kasta tertinggi.
Kehadiran tiga klub perserikatan legendaris, Persebaya Surabaya, PSMS Medan dan PSIS Semarang membuat banyak orang antusias menantikan Liga 1 2018.
Seperti kembali hadirnya derby Jawa Timur yang mempertemukan Persebaya melawan Arema FC. ada juga pertandingan klasik antara Persib Bandung melawan PSMS Medan.
Bagi PSIS Semarang, keberhasilan naik kasta ke Liga 1 menjadikannya sebagai wakil Jawa Tengah di kompetisi kasta tertinggi Liga Indonesia.
9. Kontroversi gelar juara Bhayangkara FC.
Bhayangkara FC sukses menjadi jawara Liga 1 2017. Namun, banyak kontroversi sebelum The Guardian ditentukan sebagai juara.
Salah satunya, mereka dianggap menang WO (walk out) atas Mitra Kukar. Hal tersebut merujuk pada kehadiran Mohammed Sissoko di Stadion Aji Imbut, Tenggarong, 3 November, yang sebenarnya tidak bisa diturunkan menyusul sanksi yang didapatnya dari pertandingan sebelumnya.
Tentunya hal itu sangat berpengaruh dalam perebutan gelar juara. Waktu itu poin Bhayangkara dan Bali United berbeda sangat tipis. Memiliki poin sama, Bhayangkara FC yang unggul head to head dari Bali United, didaulat sebagai juara Liga 1.
Let's block ads! (Why?)