Suara.com - Arema FC sudah siap untuk menghadapi musim Liga 1 2018. Tim berjuluk Singo Edan itu sudah menyiapkan anggaran sebanyak Rp30 miliar untuk mengarungi musim ini.
Namun, Genderal Manajer Arema FC Rudi Widodo mengakui jumlah uang tersebut lebih sedikit ketimbang musim sebelumnya. Itu karena kontrak pemain yang ada saat ini lebih kecil ketimbang sebelumnya.
"Kurang lebih sama seperti musim lalu 25-30 miliar, agak turun karena nilai kontrak pemain lebih turun saat ini. Tapi, ongkos perjalanan lebih banyak sekarang karena ada PSMS Medan. Belum tahu dengan Perseru Serui kalo jadi main di Jawa tidak akan lebih signifikan," kata Rudi.
Terkait dana subsidi yang diberikan oleh PT Liga Indonesia Baru, Rudi mengaku baru turun April 2018. Dana sebanyak Rp7,5 miliar akan langsung dibayarkan sebanyak Rp5 miliar selama bertahap.
Sementara sisanya Rp2,5 miliar dikhususkan untuk pengurusan lisensi serta pengembangan usia muda. Uang subsidi tersebut diakui Rudi cukup membantu klub.
Dana Rp5 miliar itu akan digunakan untuk membayarkan sanksi jika didapat oleh Singo Edan nantinya. Seperti hukuman kartu pemain dan sanksi yang diberikan Komisi Disiplin PSSI.
"Total Rp7,5 miliar tapi yang Rp2,5 miliar itu untuk pengembangan usia muda. Jadi, yang Rp5 miliar untuk tim utama dibagi delapan bulan kalau tidak salah, jadi Rp625 juta. Itu belum dipotong kartu, pajak 2 persen dan sanksi-sanksi."
"Musim lalu sanksi masih batas wajar. Kalau kartu kami tidak bisa menghindari, kalau masalah lain seperti flare kami masih bisa kontrol," pungkasnya.
No comments:
Post a Comment