Suara.com - Chelsea berhasil mengamankan hasil imbang 1-1 saat bertandang ke Commerzbank-Arena yang merupakan markas wakil Jerman Eintracht Frankfurt, dalam laga leg pertama semifinal Liga Europa 2018/2019, Jumat (3/5/2019) dini hari WIB.
Mengantongi agregat 1-1 dengan satu gol tandang, ini tentu jadi modal bagus bagi Chelsea menuju leg kedua pekan depan, di mana mereka akan jadi tuan rumah di Stamford Bridge.
Sempat ketinggalan lebih dulu lewat gol bomber maut Eintracht, Luka Jovic pada menit 23, Chelsea mampu menyamakan skor setelah Pedro Rodriguez bikin gol di menit pamungkas waktu normal babak pertama.
Meski hasil ini sejatinya cukup ideal bagi Chelsea, namun sang pelatih, Maurizio Sarri rupanya tak sepenuhnya puas.
Sarri mengaku puas dengan performa yang ditampilkan anak-anak asuhnya di kandang Eintracht, namun tidak dengan hasil akhir pertandingan.
"Saya sangat senang dengan performanya, namun tidak dengan hasilnya. Setelah 25 menit, kami baru benar-benar mulai bermain," buka Sarri dalam wawancara pasca laga dengan BT Sport.
"Kami bermain dengan sangat baik dalam 35 menit di babak kedua, jadi saya pikir pada akhirnya kami pantas meraih kemenangan. Saya tak sepenuhnya puas, tapi kalau dipikir lagi, 1-1 di laga tandang tidaklah buruk," celotehnya.
"Saya pikir kami mengubah mentalitas di bagian kedua dari babak pertama, bukan taktiknya. Di 20-25 menit pertama, kami bermain hanya untuk mengejar hasil 0-0, namun itu jelas bukan karakter kami yang sebenarnya," tutur pelatih berpaspor Italia tersebut.
Sarri sendiri juga menyoroti masalah finishing Chelsea di laga kali ini. Dalam pandangannya, The Blues seharusnya bisa mencetak dua gol atau lebih ke gawang Eintracht.
"Saya pikir kami pantas mencetak gol kedua, namun kami tak bisa memanfaatkan peluang dengan baik. Kami punya tiga atau empat kesempatan, sangat disayangkan karena kami seharusnya bisa mencetak gol lebih banyak lagi," sesal Sarri.
"Kami harus berhati-hati (pada leg kedua). Kami harus bermain dengan mentalitas yang sama. Mereka sangat berbahaya, terutama dengan (Luka) Jovic. Mereka dinamis dan sangat agresif," tukas pelatih berusia 60 tahun itu mengingatkan anak-anak asuhnya.
loading...